Kamis, 16 Juni 2011

Tokoh Sufi : Al-Maqtul

AL-MAQTUL

1. Lingkungan & Riwayat Hidup Al-Maqtul
 Almaqtul adalah seorang sufi yang mempunyai nama lengkap Shihabuddin Yahya bin Hafasi bin Amriek Suhuruardi dan beliau mendapat gelar Almaqtul. Beliau di lahirkan pada tahun 549 H. Suhrawardi di sebuah Desa di kawasan Jibal, Iran Barat Laut dekat kota Saujan. Ia memiliki sejumlah gelar : Shakh Al Israq, Master of Aluminitionst, Al Hakim, Ash-Shahid, the Marthir dan Al-maqtul.
Beliau hidup di lingkungan keluarga taat melaksanakan perintah agama membuat dirinya sejak kecil mempelajari dasar-dasar agama termasuk membaca dan memahami Al-Qur’an. Disamping beliau mendapat didikan agama dari lingkungan keluarganya, beliau juga belajar kepada tokoh-tokoh agama yang terkenal seperti iman inahyadin al jauli, syekh zahiruddin al-Qari dan syahk al mardini di antara ilmu-ilmu yag dipelajari adalah ilmu fiqhi, tafsir, kalam, mantiq, tasawuf, filsafat lida, Yunani dan filsafat islam.
Setelah beliau dapat menyelesaikan belajar ilmu-ilmu agama kepada tokoh-tokoh tersebut lalu beliau menambah pengalamannya dengan mengunjungi berbagai Negara untuk mengkaji dan meneladani ilmu yang telah dimiliki dengan berdiskusi dengan ulama terkenal di berbagai daerah seperti daerah Aleppo, Damaskus, Antholia dan sebagainya. Dalam pengembaraannya dia telah banyak mempelajari teori untuk menjadi sufi tetapi sekaligus mempraktekkannya sebagai sufi sejati. Dia menjadi seorang sahid yang menjalani hidupnya dengan ibadah merenung. Kontenplasi dan berfilsafat.
Dengan pola hidup seperti ini akhirnya dalam diri suhrawardi terkumpul do`a keahlian sekaligus yakni filsafat dan tasawuf dengan demikian ia dapat di katakana seorang filosof dan sekaligus sufi.
Perjalanannya berakhir di Aleppo, Syiria ia berbeda pandangan dengan para fuqaha sehingga akhirnya ia di hukum penjara , beliau meninggal dunia karena mendapat hukuman mati dari sultan Salahuddin Al-Ayyubi pada tahun 587 H dalam usia 38 tahun.

2. Pokok-pokok pikiran Al-Maqtul
Sebagaimana seorang sufi ada beberapa pokok pikiran yang dikembangkan oleh Al-Maqtul antara lain :
1. Menurut Suhwardi Tuhan adalah Al-Anwar (cahaya dari segala cahaya yang dapat bersinar terus-menerus yang dapat menciptakan segala wujud dan tergantung segala kehidupan,cahaya dari segala cahaya itu tidak terbatas dan tidak terbatas. Ini adalah merupakan ajaran tasawuf yang dimulai dari pengakuan wujud Tuhan.
2. Suhrawardi membagi alam semesta ini kepada tiga bagian pokok, yaitu :
a. Alam Akal (Alam al `Uqul) yang disebut juga dengan Alam al Jabarut.
b. Alam Jiwa ( Alam al Nufus) yang disebut juga dengan Alam al Malakut
c. Alam Jasad (Alam al Ajsam) yang disebut juga dengan Alam al Muluk..
3. Seorang yang ingin meniti jalan di jalur sufi untuk mencapai hakikat sinar dan pancaran Nurul al Anwar, maka orang itu harus lebih dulu melalui berbagai maqamat seperti taubat, zuhud, ridha, mahabbah, tawakkal dan mendekatkan diri kepada Allah.
4. Apabila seseorang sudah memasuki alam Ketuhanan, maka alam Ketuhanan yang dialami orang tersebut harus dilalui dengan tingkatan-tingkatan.
a. La ilaha Illallah (Tiada Tuhan selain Allah).
b. Kemudian meningkat kepada La Huwa Illa Huwa (Tidak ada Dia melainkan Dia).
c. Kemudian meningkat lagi kepada La Anta Illa Anta ( Tidak ada Engkau melainkan Engkau).
d. Kemudian meningkat lagi kepada La Ana Illa Ana (Tidak ada Aku kecuali Aku).
Kalau seseorang berada dalam tingkatan yang terakhir ini, maka seseorang sudah berada pada tingkat fana dan orang tersebut akan selalu mendapatkan pancaran sinar dari Nurul al Anwar.
Pokok pikiran yang keempat tadi merupakan maqam tertinggi berupa maqam Syauq (kerinduan) dan membeningkan hati menghadap ilahi, dan apabila seseorang sudah berada dalam maqam kerinduan, maka seseorang tersebut kehidupannya sudah menyatu dengan wujud kesatuan.

3. Karya-karya Al-Maqtul
Suhrawardi adalah sosok pemuda yang cerdas, kreatif dan dinamis. Ia termasuk dalam jajaran para pilosofi sufi yang sangat produktif sehingga dalam usianya yang relatif pendek itu ia mampu melahirkan banyak karyanya. Diantara kitab yang ditulis oleh Al-Maqtul antara lain :
1. Al Talwihat.
2. Al Muqawamat
3. Al Mutaranat
4. Al Hikmatu at Israq
5. Al Hayak al Nur
6. Al Barakat al Illahiyat Wa`al Ni`mat al Samiawiyah
7. Al Gurbat al Gharbilah
8. Al Waridat al Hanifiah
9. Al Kalimat al Zauqiyah Wan Nuktat al Syaqiyali
10. Hikmatul Israq.
Banyak karya ini menunjukkan bahwa Suhrawardi benar-benar menguasai ajaran agama terdahulu, filsafat kuno, dan filsafat Islam dan tidak mengherankan Bila ia mampu menghasilkan karya besar serta menumbuhkan sebuah corak pemikiran baru, yang kemudian di kenal dengan corak pemikiran unistis-filosofis ( teosofi ).

4. Pengaruh Teosofi Suhrawardi
Suhrawardi beleh saja di hentikan pada hidupnya akan tetapi warisan yang di tinggalkannya tetap hidup dia mampu Survive di tanagn kekuasaan yang menekan kebebasab intelektualnya. Hasil pemikiran Suhrawardi juga mampu memebgaruhi generasi-generasi sesudahnya baik berupa komentar, sanggahan atau kritik. Pengarukh pemikirannya ini dapat di telusuri melalui aspek geografis, kontinuintas hubunga antara guru dan murid dan perdaebatan antara pro kontra di sekitar pemikirannya.

5. Penutup
Dari serangkaian pembahasan di atas maka dapat di simpulkan Suhrawardi merupakan filosf muda islam yang sangan cerdas sehingga mampu membongkar pemikiran-pemikiran para filosof peripatetik yang sudah mapan sebelumnya sekaligus menawarkan pemikiran-pemikiran baru yang bercorak filosofis mistis yag kemudian lebih di kenal atau populer dengan sebutan teosofi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar